PENERTIAN BAKAT
Chaplin
(2002) mengartikan attitude (bakat, ketangkasan, kecerdasan, kesanggupan,
kecenderungan) sebagai kapasitas untuk berprestasi dikemudian hari.
Guilford
mengemukakan bahwa bakat bertalian dengan kecakapan untuk melakukan sasuatu..
terdapat tiga dimensi yang terkandung dalam bakat, yaitu:
ü Dimensi perceptualà kemampuan didalam melakukan persepsi yang mencakup
kepekaan indera, perhatian, orientasi ruang dan waktu serta kecepatan persepsi.
ü Dimensi psikomotorà mencakup kekuatan, impuls, kecepatan gerak,
kecermatan, dan kordinasi.
ü Dimensi intelektualà mencakup ingatan, pengenalan, berpikir dan
evaluatif.
Inteligensi
merupakan suatu konsep mengenai kemampuan individu dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat
kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini
memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya
pengetahuan, kecakapan, atau keterampilan tertentu setelah melalui suatu
latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes Inteligensi
tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat
tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Alat
yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau
aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada
bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang
pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari
Scholastic aptitude Test adalah Tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record
Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest
Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational
Interest Survey.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar