Sabtu, 12 Mei 2012

BAKAT


PENERTIAN BAKAT
Chaplin (2002) mengartikan attitude (bakat, ketangkasan, kecerdasan, kesanggupan, kecenderungan) sebagai kapasitas untuk berprestasi dikemudian hari.

Guilford mengemukakan bahwa bakat bertalian dengan kecakapan untuk melakukan sasuatu.. terdapat tiga dimensi yang terkandung dalam bakat, yaitu:
ü  Dimensi perceptualà kemampuan didalam melakukan persepsi yang mencakup kepekaan indera, perhatian, orientasi ruang dan waktu serta kecepatan persepsi.
ü  Dimensi psikomotorà mencakup kekuatan, impuls, kecepatan gerak, kecermatan, dan kordinasi.
ü  Dimensi intelektualà mencakup ingatan, pengenalan, berpikir dan evaluatif.

Inteligensi merupakan suatu konsep mengenai kemampuan individu dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Dalam kemampuan yang umum ini, terdapat kemampuan-kemampuan yang amat spesifik. Kemampuan-kemampuan yang spesifik ini memberikan pada individu suatu kondisi yang memungkinkan tercapainya pengetahuan, kecakapan, atau keterampilan tertentu setelah melalui suatu latihan. Inilah yang disebut Bakat atau Aptitude. Karena suatu tes Inteligensi tidak dirancang untuk menyingkap kemampuan-kemampuan khusus ini, maka bakat tidak dapat segera diketahui lewat tes inteligensi.
Alat yang digunakan untuk menyingkap kemampuan khusus ini disebut tes bakat atau aptitude test. Tes bakat yang dirancang untuk mengungkap prestasi belajar pada bidang tertentu dinamakan Scholastic Aptitude Test dan yang dipakai di bidang pekerjaan adalah Vocational Aptitude Test dan Interest Inventory. Contoh dari Scholastic aptitude Test adalah Tes Potensi Akademik (TPA) dan Graduate Record Examination (GRE). Sedangkan contoh dari Vocational Aptitude Test atau Interest Inventory adalah Differential Aptitude Test (DAT) dan Kuder Occupational Interest Survey.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar