Kamis, 13 September 2012

Metode Observasi


Dalam sebuah penelitian ilmiah kemampuan yang harus dimiliki adalah observasi. Observasi menggunakan fungsi pengindraan. Ada 5 pengindraan manusia, yaitu merasa, melihat, mendengar, mencium, dan peraba. Dalam observasi yang lebih diutamakan adalah secara visual, presentase sekitar 70%. Yang tidak boleh dilakukan dalam observasi adalah menggunakan unsur-unsur subjektivitas, melainkan harus objektif. Observasi hanya mendengarkan dan mencatat.

Penelitian dengan menggunakan metode observasi kita hanya membuat deskripsi atau menyimpulkan, bukan memberi penilaian. Teori yang digunakan harus sesuai dengan metode penelitian ilmiah. Yang membuat observasi menjadi objektif adalah penelitian harus lebih dari satu dan tau betul tentang teori yang dipakai. Dalam observasi kita tidak dapat menangkap motifnya, karena observasi hanya bisa melihat yang tampak dari sebuah perilaku.

Tujuan utama metode observasional adalah untuk mendeskripsikan perilaku. para ilmuwan berusaha mendeskripsikan perilaku lengkap dan seakurat mungkin. Observasi menjadi sumber kaya bagi berbagai hipotesis tentang perilaku. observasi juga dapat menjadi langkah pertama dalam menemukan mengapa kita berperilaku dengan cara tertentu.

Metode observasi, syarat-syaratnya:
·         Teori yang digunakan harus sesuai dan tepat, objek yang diteliti, empiris, terstruktur (valid dan reliable).
Metode observasi dapat diklasifikasikan sebagai systematic dan unsystematic. Systematic dapat dibagi lagi menjadi 2 macam, yaitu natural/observasi tanpa intervensi dan unatural/observasi dengan intervensi. Natural/observasi tanpa intervensi adalah observasi terhadap perilaku dalam setting alamiah, tanpa upaya dari pihak pengamat untuk mengintervensi. Sedangkan unatural/observasi dengan intervensi ada 3 metode, yaitu participant observation, structured observation, dan field experiment. Participant observation yaitu pengamat (observer) memainkan peran ganda, yaitu mengobservasi perilaku orang-orang dan sekaligus berpartisipasi secara aktif dalam situasi yang sedang mereka observasi. Structured observation yaitu pengamat melakukan intervensi untuk menyebabkan timbulnya suatu kejadian atau untuk “merancang” sebuah situasi sehingga kejadian yang dimaksud dapat dicatat secara lebih mudah dibanding bila tanpa intervensi. Field experiment yaitu seorang peneliti memanipulasi satu variabel independen atau lebih dalam setting alamiah untuk mendapatkan efeknya pada perilaku.

Sumber : John, J. S., Eugene, B. Z., & Jeanne, S. Z .(2007). Metodelogi Penelitian Psikologi (ed. 7th). Yogyakarta: Pustaka Belajar.

1 komentar:

  1. Semangat Pagi Mbak...terima kasih untuk semangat berbaginya...akan semakin kaya jika ditambahkan etika dalam observasi dan kaitan antara observasi dan psikologi, disertai pengalaman diri sendiri sebagai contoh sederhananya

    BalasHapus