Jumat, 21 September 2012

Analisis Jurnal


Dalam kuliah kedua psikodiagnostik II (observasi) ada presentasi kelompok membahas tentang analisis jurnal. Kolompok 1 membahas REALITAS  CINTA DIMATA REMAJA PEREMPUAN , Studi Kasus Sindrom Cinta pada Seorang Perempuan Remaja Pasca Filem ‘ Ada Apa Dengan Cinta oleh Maria Lauranti Stephanie. Kelompok 1 memilih jurnal ini karena menurut mereka  judul jurnal ini menarik untuk kalangan remaja, terutama remaja perempuan. Jurnal ini membahas tentang persepsi cinta dikalangan remaja setelah menonton film Ada Apa Dengan Cinta (AADC). Permasalahan yang dipaparkan Peneliti adalah sebagai berikut: bagaimana seorang remaja belajar dan percaya akan apa yang disajikan oleh media, bagaimana proses kultivasi tersebut terjadi, melihat posisi remaja tersebut sebagai reader media. Subjek penelitian adalah perempuan, usia 18 tahun . Penonton/penikmat film Ada Apa Dengan Cinta dan film lain dengan gender remaja , penikmat musik pop remaja dan sinetron remaja, dan lingkungan pergaulan yang populer. Kesimpulan dalam jurnal yang dibahas dalam jurnal kelompok 1, yaitu  pada jurnal yang mereka bahas, peneliti menggunakan metode penelitian studi kasus dimana terdapat teknik observasi. metode observasi yang digunakan di dalam jurnal ini adalah  observasi partisipasi. Observasi partisipasi memungkinkan diperoleh data yang lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak.

Kemudian kelompok 2 jurnal penelitian psikologi mengenai mitos dalam kehamilan. Alasan pemilihan tema dari jurnal tersebut karena fenomena kehamilan paling banyak terjadi dan mudah ditemui dalam kehidupan sehari hari. Penelitian yang dilakukan dalam jurnal menggunakan metode wawancara dan observasi. Respondennya wanita wanita hamil 3 bulan tanggal 7 Agustus 2008 sampai dengan wanita hamil tanggal 25 Agustus 2008. Penelitian dilakukan dengan Observasi Sistematik Natural dan Partisipan, peneliti sudah menyiapkan hal dan peralatan untuk di observasi dan peneliti langsung terjun kelapangan yaitu di daerah Aceh. Gejala sosial ini sangat mudah dilakukan pengamatan (observasi) atas segala fakta yang ada. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara membuktikan bahwa: Mitos masih sangat berpengaruh didaerah Aceh, dimana ibu-ibu yang hamil masih menjalankan tradisi yang menyertai proses kehamilan. Mereka mempercayai bahwa mitos merupakan pengetahuan turun temurun yang diwariskan dan berkembang sebagai konsep kebudayaan dan tradisi yang berlaku hampir di sebagian besar masyarakat, yang pada akhirnya mampu membentuk pola perilaku yang menetap yang harus mereka laksanakan.

Selanjutnya kelompok 6, yaitu kelompok saya sendiri membahas tentang POST TRAUMATIC GROWTH PADA PENDERITA KANKER PAYUDARA oleh Ade Fitri Rahman dan Erlina Listianti Widuri. Dalam jurnal tersebut bertujuan untuk mengetahui dinamika post traumatic growth atau pertumbuhan pasca trauma menuju perbahan hidup yang positif dan ingin memahami lebih jauh lagi mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya post traumatic growth pada penderita kanker payudara. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif dengan mengguanakan paradigma fenomenologi. Menurut Moleong (2005), metode penelitian kualitatif dalam paradigma fenomenologi berusaha mamahami arti (mencari makna) dari peristiwa dan kaitan-kaitannya dengan orang-orang biasa dalam situasi tertentu. Metode observasi dilakukan bersamaan dengan wawancara mengingat kedua metode ini saling mendukung dalam mendapatkan data yang diinginkan. Observasi yang dilakukan oleh penelti adalah non partisipan, penulis hanya sebagai pengamat tanpa terlibat dalam kehidupan maupun kegiatan informan. Observasi dilakukan diluar proses wawancara dan juga selama wawancara berlangsung yang memungkinkan penulis memperoleh data yang sifatnya non verbal, antara lain: gerakan tubuh, mimik muka, ekspresi wajah, dan intonasi suara informan saat wawancara serta juga tentang bagaimana kondisi informan penelitian yang dalam hal ini adalah penderita kanker payudara.

Dari hasil jurnal yang telah kami analisis dapat disimpulkan bahwa terdapat dua fakor yang mempengaruhi aspek post traumatic growth pada kedua informan. Faktor tersebut dapat dibagi menjadi faktor internal dan faktor eksternal. Berdasarkan pada pembahasan, dapat diketahui bahwa setidaknya terdapat 4 pertumbuhan pasca trauma atau (post traumatic growth) yang signifikan timbul dari perjuangan informan dalam menghadapi penyakit payudara ini, antara lain: peningkatan spiritualitas, positive improvement in life, proses sosial semakin tinggi, dan relasi sosial semakin baik. Ketika didiagnosis menderita penyakit yang mengancam hidupnya, individu sering memikirkan kembali makna dan tujuan hidup mereka dan mempelajari kembali prioritas mereka.

Sekian dulu ulasan dari presentasi kelompok tentang analisis jurnal…Tunggu kelompok selanjutnyaa..  ^,^



Tidak ada komentar:

Posting Komentar