Sabtu, 29 September 2012

KECEMASAN

Gangguan yang didasari oleh kecemasan merupakan nama baru dari gangguan neurotik atau neurotis. Perilaku neurotik (neurotic behavior) merupakan istilah yang digunakan untuk menjelaskan perilaku-perilaku maladaptif yang berbobotkan upaya menghindari sesuatu kondisi atau situasi dan perilaku yang didasari oleh penggunaan mekanisme pertahanan diri (defence mecanism) yang berlebihan. Pada dasarnya, gangguan perilaku ini secara jelas memperlihatkan adanya ciri maladaptif, ketidaksesuaian yang berlebihan. Pola-pola perilaku ini telah membatasi atau menghambat perilaku yang sewajarnya mampu dilakukan individu itu secara efektif dan adaptif. Pola perilaku tersebut disebut Gaya Neurotik (neuritic style) yang bercirikan inti neurotik (neurotic nucleus) dan pertentangan neurotik (neurotic paradox). Istilah neurotik pertama kali dikemukakan oleh William Cullen (1764) mengacu pada gangguan-gangguan sensasi dari sistem syaraf.

Secara khusus, Freud mengemukakan bahwa neurotik merupakan tampilan dari konflik di dalam diri (inner conflict) yang melibatkan keinginan-keinginan yang tidak dapat dipenuhi karena adanya hambataan dari superego, sedagkan ego tidak dapat membun dari superego, sedagkan ego tidak dapat membuat keputusan untuk mendamaikannya. Dalam upaya ini, terlihat apa yang disebut kecemasan (anxiety), yaitu suatu perasaan yang sifatnya umum, dimana seseorang merasa ketakutan atau kehilangan kepercayaan diri yang tidak jelas asal maupun wujudnya.

Terdapat 3 jenis kecemasan yang dikemukakan Freud, ialah kecemasan nyata (reality anxiety), kecemasan neurotik (neurotic anxiety), kecemasan moral (moral anxiety). Yang dimaksud kecemasan nyata (reality anxiety) adalah kecemasan atau ketakutan individu terhadap bahaya-bahaya nyata yang berasal dari dunia luar (api, binatang buas, orang jahat, penganiyaan, hukuman). Sedangkan yang dimaksud kecemasan neurotik (neurotic anxiety) adalah kecemasan atas tidak terkendalinya naluri-naluri primitif oleh ego yang nantinya bisa mendatangkan hukuman. Sumbernya berada di dalam diri, kecemasan neurotik pada dasarnya berlandaskan kenyataan, sebab ketakutan yang disebabkan oleh ego individu berasal di dunia luar. Adapun yang dimaksud kecemasan moral (moral anxiety) adalah kecemasan yang timbul akibat tekanan superego atas ego individu berhubung individu telah atau sedang melakukan tindakan yang melanggar moral. Kecemasan moral ini menyatakan diri dalam bentuk rasa bersalah atau perasaan berdosa. Sama halnya dengan kecemasan neurotik, kecemasan moral bersifat nyata, dalam arti bahwa tekanan superego atas ego yang menimbulkan kecemasan moral itu mengacu kepada otoritas-otoritas yang nyata ada di luar individu (orang tua, penegak hukum, masyarakat).

sumber:
Wiramihardja, S.A. (2005). Pengantar psikologi Abnormal. Bandung: PT. Refika Aditama
Koeswara, E. (1991). Teori-teori Kepribadian. Bandung: PT. Eresco

Tidak ada komentar:

Posting Komentar