Kamis, 22 Maret 2012

Psikodiagnostik


Psikodiagnostik
Pada awalnya psikodiagnostik digunakan hanya untuk mengukur orang-orang abnormal. Tapi dalam perkembangannya psikodiagnostik digunakan untuk mengukur orang normal, misalnya untuk tes IQ, rekrutmen karyawan, dll. Pada dasarnya psikologi berbicara tentang manusia, manusia bisa berada pada area normal, abnormal negatif, dan abnormal positif. Sebelum kita akan mengukur atau membuat alat tes, kita harus tahu pendekatan apa saja yang harus kita lakukan, tes-tes apa yang sesuai untuk mengukur perilaku individu tersebut. Dalam pembuatan alat ukur disebut psikometri. Alat ukur ada 2 macam, alat ukur infantory dan alat ukur sikap.
Dalam pengukuran alat tes yang dilihat adalah mengenai kognitif, afektif, psikomotor, dan sosial. Sebelum kita membuat alat ukur, kita harus paham tentang perkembangan yang terjadi pada manusia. Dalam perkembangan manusia kita harus tahu karakteristik dari tiap-tiap tahapan perkembangan. Karena alat tes itu harus memiliki kesesuaian dalam tingkat-tingkat perkembangan dan kesesuaian norma. Kita harus tahu siapa yang kita tes, apa permasalahan-permasalahannya. Jadi kita bisa membedakan alat tes apa yang akan kita gunakan untuk mengukur. Kegunaan mengukur itu sendiri agar kita bisa membandingkan individu dengan individu lain, membandingkan diri sendiri dengan orang lain, dan kita bisa melakukan interfensi dari permasalahan-permasalahan psikologis, dan apa yang bisa kita tindak lanjuti. Pengukuran itu bisa dilakukan dengan masal melalui pendekatan penelitian kuntitatif, dilakukan secara khusus / unik melalui pendekatan penelitian kualitatif dan unsur-unsur lain yang ada dalam metode penelitian.
Psikologi terdiri dari beberapa cabang, yaitu :
1.      Psikologi Klinis dibagi menjadi dua (Klinis Dewasa dan Klinis Anak)
2.      Psikologi Pendidikan
3.      Psikologi Sosial
4.      Psikologi Organisasi

Alat tes untuk pengukuran dalam Psikologi Industri dan Organisasi ada 3 macam, yaitu:
1.      Intelegensi
2.      Inventori adalah yang terutama menggunakan kertas dan pensil. Tes inventori merupakan self report Questionnaire, untuk menentukan karakteristik kepribadian, minat (interested), sikap (atittude), dan nilai-nilai (value). Tes  inventori sangat berguna untuk mengetahui karakteristik kepribadian seperti minat, penyesuaian diri, motivasi, dan prasangka.
A.    Tes inventori kepribadian:
1.      MMPI (Minnesota Personality Inventory)
2.      CPI (California Psychologycal Inventory)
3.      PIC (Personality Inventory for Children)
4.      MCMI (Million Clinical Multiaxial Inventory)
5.      16PF (sixteen Personality Factor Questionnaire)
6.      EPPS (Edward Personal Preference Schedule)
7.      PRF (Personality Research Form)
8.      Jackson Personality Inventory
B.     Tes inventori minat
1.      SCII (Strong-Campbell Interest Inventory)
2.      JVIS (Jaackson Vocationalinterest Survey)
3.      KPR-V (Kuder Preference Record-Vocational)
4.      CAI (career Assessment Inventory)
5.      RMIB (The Rothewell-Miller Interest Blank)
C.     Tes inventori nilai
1.      Study Of Value
2.      WVI (Work Value Inventory)
3.      Grafis
Tehnik proyeksi yang dipakai tes grafis ini seringkali disebut sebagai tehnik ekspresif.
- Gambar Orang (Graw a Person Test)
- Gambar Pohon (Draw a tree Test)
- Tes Wartegg
Dalam seleksi dan rekrutmen karyawan yang dicari adalah KSAO
K = Knowledge
S = Skill
A = Atittude
O = Other (personality)

*Yang diukur adalah
Knowledge     : Kemampuan dasar, matematika dasar, dll.
Skill                 : Kemampuan khusus yang dimiliki.
Attitude          : Sistematika kerja, kecepatan kerja, ketekunan kerja, ketelitian kerja, daya tahan, dan keinginan berprestasi.
Personality      : Introvert dan exstrovert.

Teori kepribadian
Secara etimologis istilah kepribadian (personality) berasal dari kata “persona” yang berarti topeng. Karena manusia itu di dalam kehidupannya sehari-hari tidak selalu membawakan dirinya sebagaimana adanya, melainkan selalu menutup muka (berpura-pura), maksudnya adalah untuk menutupi kelemahannya, agar dapat diterima oleh masyarakat.
Jenis-jenis kepribadian
            Sekalipun kepribadian itu unik, namun masih ada beberapa psikolog yang mencoba membuat klarifikasi mengenai jenis-jenis kepribadian, antara lain seperti terlihat dari pandangan dari beberapa psikolog, yaitu:
v  Kretschmer, membuat klarifikasi yang didasarkan pada cirri-ciri fisik dan berorientasi pada penyakit kejiwaan.
1.   Jenis Asthenis       : bertubuh kurus, jangkung, mempunyai tempramen yang mirip dengan penderita skizofrenia.
2.   Jenis Athletis         :bertubuh tegak seperti olahragawan, mempunyai tempramen yang mirip dengan penderita epilepsi.
3.   Jenis Piknis            : gemuk, pendek, bertempramen mirip dengan penderita manisdepresip.
4.   Jenis Dispiasis       : yang tidak termasuk ketiga jenis lainnya.
v  Hippocrates, berpendapat bahwa kepribadian seseorang dipengaruhi oleh proses-proses faal dalam tubuh terutama oleh bekerjanya cairan-cairan dalam tubuh. Berdasarkan pandangannya pada teori Empedocles. Ia mengatakan manusia dapat digolongkan dalam 4 golongan berdasarkan tempramennya :
1.   Sanguine               : orang yang mempunyai kelebihan (terlalu banyak atau ekses) darah dan mempunyai tempramen penggembira.
2.   Melankolik            : terlalu banyak sumsum hitam, bertempramen pemurung.
3.   Kholerik             :terlalu banyak sumsum kuning dalam tubuhnya, bertempramen bersemangat, gesit.
4.   Phlegmatic             : terlalu banyak lendir dalam tubuhnya dan bertempramen lamban.
v  Carl G. Jung, mengatakan bahwa kepribadian memiliki beberapa jenis, yaitu:
1.   Introvertà cenderung menarik diri, menyendiri, pemalu, dan lebih suka bekerja di laboraturium atau perpestakaan daripada bekerja ditengah-tengah orang banyak.
2.   Exstrovertà banyak berhubungan dengan dunia luar, menggabungkan diri diantara orang banyak sehingga individualisnya berkurang
3.   Ambivertà orang-orang yang tidak termasuk introvert atau exstrovert. Ciri kepribadian merupakan campuran dari kedua jenis introvert atau exstrovert.

Intelegensi
Pengukuran intelegensi dilakukan dengan alat psikodiagnostik atau lebih dikenal dengan nama psikotes. Bapak intelegensi adalah David Spearman. tokoh-tokoh lain dalam intelegensi, yaitu S. A. Binet, Thorndike, Wechsler, Cattel, dan Kreaplin.

3 komentar:

  1. saya selalu suka dengan tulisan-tulisan di dalam blog ini...informatif dan nyaman untuk dibaca..., harapan saya semoga di blog ini tidak hanya sekedar berbagi ilmu namun juga berbagi pengalaman dari aktivitas yang sudah dilakukan atau yang sedang or hobby dan interesting yang lainnya...pasti blog ini akan sangat ramai dikunjungi 0leh rekan-rekan yang lainnya. ditunggu ya artikel berikutnya...keep on spirit for better 1ndONEsia...!

    BalasHapus
  2. oke mas terima kasih..semoga bermanfaat,,dan saya akan coba posting2 artikel yang lain.. Salam SOBAT! :D

    BalasHapus
  3. Slam kenal putri.. sya mendapat tgas untuk masalah study of value.. sementara ini sya msih blum dapat bahannya.. boleh sya mnta bahannya ttg SOV..

    BalasHapus